Satu-satunya
makhluk penghasil madu adalah
lebah.
Tetapi tidak semua jenis lebah menghasilkan madu. Yang termasuk
famili lebah penghasil madu adalah famili Apidae,
genus apis .
Beberapa species lebah madu yang populer yaitu jenis Apis
andreniformis (asli
Indonesia yang sering ditemui di daerah pemukiman dan hutan-hutan
pada ketinggian 500 meter), Apis
Cerana (asli
Asia yang menyebar di Afghanistan , Cina sampai Jepang), Apis
Dorsata (hanya
berkembang dikawasan sub tropis dan tropis Asia ), Apis
Florea (ukuran
paling kecil), Apis
Laborisa (di
Peg. Himalaya ) Apis Mellifera (jenis unggul yang paling banyak
dibudidayakan di seluruh dunia). Glory
Honey yang
berkedudukan di Yogyakarta adalah merupakan peternak lebah madu jenis
Apis Mellifera
NEKTAR
BUNGA (CAIRAN
DALAM BENTUK LARUTAN GULA PADA BUNGA) adalah
senyawa kompleks yang dihasilkan oleh kelenjar “Necterifier”
dalam bunga dan berbentuk larutan gula (rasa masam) dengan
konsentrasi yang bervariasi, sehingga menyebabkan warna madu
berbeda-beda. Sukrosa, fruktosa, dan glukosa adalah komponen utama
nektar, disamping zat-zat gula lainnya dalam konsentrasi yang lebih
sedikit. Di samping itu, terdapat zat lain dalamnya.
Untuk
proses penghasilan madu oleh lebah, mula-mula lebah pekerja harus
mencari nectar (cairan manis yang terdapat dalam bunga) dan pollen
(tepung sari bunga) sebagai makanan utamanya. Setiap hari, mereka
terbang mencari bunga-bungaan hingga jarak 1-2 km. Nectar dan polen
ini diperoleh dari bunga tanaman buah-buahan, tanaman sayuran,
tanaman hias, tanaman pangan dan tanaman perkebunan.
Dalam
sehari seekor lebah mampu mengumpulkan sekitar 40 mg nectar dan 20 mg
pollen dalam beberapa kali bolak-balik dari sarang ke bunga tujuan.
Nektar
bunga dihisap dan disimpan pada kantong madu lebah melalui
belalainya, sehingga terjadi kontak antara nektar bunga dengan cairan
saliva
(air
liur) lebah yang mengandung enzim hidrolase, maka terjadilah
pemecahan gula (antara sukrosa dengan glukosa dan fruktosa).
Nektar
bunga dikeluarkan sesampainya di sarang & ditukar dari mulut ke
mulut, Setibanya di sarang, nectar tersebut dimuntahkan kembali oleh
lebah pekerja dan dioper ke lebah sarang dari mulut ke mulut, serta
dikunyah 120 s/d 240 kali selama + 20 menit.
Proses
bongkar muat ini terjadi berulang kali sambil kedua lebah tersebut
menambahkan beberapa jenis enzim ke dalam nektar untuk mencerna gula
alaminya.
Kemudian,
nectar tersebut disimpan didalam lubang sarang/sel. Di sini nectar
diangin-anginkan (dengan kepakan sayap lebah) dan diuapkan untuk
mengurangi uap airnya hingga kental, terjadilah penyerapan kandungan
kadar air kira-kira 40%. Penurunan kadar air dalam sel madu
disebabkan perbedaan tekanan uap air nektar bunga dengan udara luar,
perbedaan ini terjadi karena bantuan kipasan sayap lebah yang
berkecepatan 26.400 kali getaran permenit.
Setelah
kadar air dalam nektar bunga cukup rendah, maka sel nektar bunga
tersebut akan ditutup dengan malam oleh lebah.
Sel
yang telah ditutup dengan malam dengan sendirinya akan terjadi
pemasakan, kerena reaksi enzym invertase yang sebagian berasal dari
nektar bunga dan tubuh lebah yang akan memecahkan gula sukrosa
menjadi glukosa dan fruktosa.
Hasil
akhir inilah yang kita kenal dengan
madu.
Jumlah
madu yang dihasilkan lebah tergantung dari jenis lebah, jenis bunga,
keadaan bunga, musim, dan iklim. Madu murni dihasilkan dari lebah
yang menghisap beraneka ragam nektar bunga pilihan alami, sehingga
madu yang dihasilkan tidak seragam baik rasa, aroma, warna maupun
kekentalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar